Sulitmemang menjaga sesuatu yang telah lama kita miliki yang kurasa hanya kepedihan menanggung beban berduri Jika saja kutak angkuhkan bayangan itu merasuk kejiwaku mungkin aku tak sepedih ini memikul penyesalan ini pungkiri semua yang terjadi dan menghilang dari bumi Ide seperti itu muncul dari tekanan dan kekangan dunia mencabik dan
Semuayang kita miliki hanyalah titipan dari Allah. @adihidayatofficial #bersamamelayanirakyat #BBWR #Pekanbaru
Jikakita merasa memiliki sesuatu, bisa harta kekayaan, pangkat jabatan, pasangan, anak-anak, rumah, kendaraan, dan lain sebagainya dari urusan dunia ini, maka yakinilah bahwa semua itu hanya titipan. Bahkan diri kita pun hanyalah titipan. Kita tidak memiliki apa-apa jika Allah Subhanahu Wa Ta'ala. tidak memberi kepada kita.
4Hal yang Kerap Membuat Seseorang Bertindak Semena-mena pada Orang Lain. Tidak ada orang yang ingin diperlakukan semena-mena. Pada dasarnya kita semua memahami, semua manusia sama dan memiliki derajat setara. Kita semua pun memiliki hak dan kewajiban yang sama, serta harus saling menghormati. Apa pun yang kita miliki adalah titipan Tuhan.
Jangankanharta, semuanya, pangkat, derajat, nyowo (nyawa) ini hanya titipan, suatu saat akan diambil kembali oleh Yang Maha Kuasa. Jadi itu yang saya sadari dari kecil, hanya ada satu kepastian di bumi ini, suatu saat kita akan dipanggil menghadap oleh Yang Maha Kuasa. Betul? Dan kita tidak tahu kapan, dan belum tentu yang lebih tua duluan.
Bukankahitu semua hanya titipan dari Allah sob? Apa yang kita miliki sekarang semuanya hanya titipan sob, ntah itu harta, kedudukan, kecantikan, ketampanan ataupun kepandaian. Dan semua titipan itu bisa diambil kapan saja oleh pemiliknya. Kalau itu semua hanya titipan dari Allah lantas apa yang membuat kalian sombong??
Titipansifatnya sementara. Ia sama sekali bukan kepunyaan kita. Begitu pula dengan hidup yang kita jalani ini. Harta benda, keluarga, nama baik, gelar dan kedudukan serta semua yang hingga kini masih kita miliki, sejatinya bukan kita yang memiliki. Mereka hanya sebentar saja berada di genggaman.
Semuayang kita punya sekarang adalah milik Tuhan, termasuk anak - anak dan suamiku yang kelakuannya ajaib ini haha.. Semua yang ada di dunia ini hanyalah titipan Tuhan. Hari ini kita bisa menikmati apa yang kita punya sekarang, tapi besok bisa aja semua diambil sama Tuhan. Begitu juga hidup kita bisa aja diselesaikan Tuhan kapan saja Tuhan mau.
GVC63. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Semua yang kita miliki dalam hidup ini pada hakekatnya merupakan titipan Sang Khalik, Zat yang maha memiliki dan maha berkuasa atas seluruh alam semesta ini. Sebagai manusia kita hanya diberi Sang Pemilik hak pakai sementara. Waktu dan masa pakainya tidak ada yang tahu pasti, tergantung Sang Pemilik kapan Dia akan mengambil lagi semua yang pernah dititipkan pada kita. Ada yang cepat, ada yang lambat bahkan ada yang sangat lama sekali sehingga sangkin lamanya kita seringkali lupa bahwa semua kepunyaan kita itu hanya merupakan titipanNya. Hanya saja Sang Pemilik berbaik hati dengan memberikan waktu yang lebih lama sebelum mengambilnya lagi. Istri, suami, anak-anak, harta benda, jabatan kesemuanya itu merupakan titipan Sang Pemilik. Dalam setiap titipan-titipan-Nya tersebut ada ujian, sejauhmana kita kita bisa amanah terhadap apa yang telah dititipkan-Nya. Seorang istri adalah sebuah amanah bagi suami agar dapat membimbingnya dan bersabar atasnya, pengalihan tanggungjawab dari orangtuanya kepada suami saat menikah yang dipersaksikan oleh Allah swt. Demikian juga halnya dengan anak-anak, yang merupakan amanah dari Allah swt. kepada orangtua untuk mengasuhnya, membimbingnya, memastikannya agar tetap bisa berada dijalan-Nya. Bagian yang tersulit adalah apakah kita bisa ikhlas saat Sang Pemilik mengambil kembali segala sesuatu yang pernah dititipkan-Nya. Sulit sekali menghadirkan perasaan rela apalagi ikhlas saat Sang Empunya meminta titipan-Nya. Waktu membuat kita sering lupa bahwa semuanya itu hanya sekedar titipan-Nya dan pada waktunya juga akan diambil kembali. Cara Sang Pemilik mengambil titipan-Nya juga unik, berbeda-beda dan tentu saja sesuai dengan keinginan Sang Pemilik. Ada yang diambil satu persatu, bisa dalam rentang waktu yang dekat atau rada lama. Ada yang diambil secara besamaan untuk dua hal atau bahkan lebih sekaligus. Ada yang diambil secara tiba-tiba, tetapi seringkali Sang Pemilik sudah memberikan sinyal-sinyal akan mengambil titipan-Nya, tetapi terkadang firasat yang kurang tajam dan batin yang kurang peka sehingga kita tidak mampu membaca tanda-tanda yang telah diisyaratkan-Nya. Tak perlu sedih saat Sang Empunya mengambil kembali titipan-Nya, hadirkan ikhlas dihati dan ucapkan " Inna lillaahi wainnaa ilaihi raaji'uun " Sesungguhnya kami ini adalah milik Allah dan sungguh kami akan kembali kepada-Nya. Karena sesungguhnya kita juga dititipkan kedunia ini hanya untuk sementara saja oleh Sang Khalik menuju kehidupan yang lebih abadi. Mari bergegas menyiapkan bekal. Note On board Jakarta-Medan 28 Maret 2012 Sehabis melaksanakan Umrah Lihat Catatan Selengkapnya
semua yang kita miliki hanya titipan...titipan Allah SWT...Jangan lupa follow,like, coment &share.